Cerpen Indonesia

Kumpulan Cerita Pendek dan Bersambung Yang Menarik Berbahasa Indonesia

Iklan Atas Artikel

Kedatangan Sosok Tak Diinginkan (Part 30)

Author
Published Sabtu, Juli 07, 2018
Kedatangan Sosok Tak Diinginkan (Part 30)
Inda melihat ke arah orang yang mencekram tangan kirinya. Dia terkejut dan segera memohon, ''Baka! Tolong lepaskan."
Baka menjawabnya, "Aku tidak akan maafkan seseorang yang menyakiti gadis yang kusuka."
Cekraman Baka semakin kuat dan membuat Inda menangis. Inda menutup mulutnya dengan tangan kanannya untuk mencegah dirinya menjerit.
Rin melihat itu segera berucap, "Hentikan!"
Kemudian Baka melepaskannya.

Inda memegangi pergelangan tangan kirinya yang memerah dengan tangan kanannya yang juga terluka. Meski sudah dilepaskan Baka, tapi rasa sakit pada tangan kirinya masih terasa. Sepertinya tangan kiri Inda terkilir. Wajah Inda terlihat ketakutan dan dia berucap dalam hati, 'Tenaganya jauh lebih kuat dari Aga.'
Rin yang kasihan lalu bertanya, "Kamu tidak apa-apa?"
Inda cuma mengangguk. Kemudian Rin bicara lagi, "Sebaiknya kamu segera datangi ruang dosen untuk mendata tangani surat pernyataan tidak bolos kuliah lagi. Biar tidak di keluarkan."
Inda membalasnya, "Terima kasih bantuannya."
Ketika Inda ingin memberi senyuman, Baka kemudian bicara, "Rin, ayo kita pergi ke kantor ayahmu. Aku mau mengucapkan terima kasih langsung karena diterima kerja tanpa harus menyerahkan surat lamaran dan juga tidak perlu tes. Setelah itu aku akan mengantarmu pulang."
Mendengar itu, Inda benar-benar emosi, Baka penyebab Aga tidak diterima kerja. Tapi dia memilih untuk segera pergi juga.

Di ruang dosen, Inda ditanya berbagai macam pertanyaan, "Kuliahmu buruk, katanya gara-gara cowok?"
Inda menjawab, "Saya cuma membalas budi ke Aga karena dia telah banyak menolong saya."
Dosen menerima penjelasan Inda dan menyuruhnya mendata tangani surat pernyataan jika kembali bolos lagi maka akan siap dikeluarkan dari kampus.
Ketika Inda menggunakan tangan kanannya. Karena dia kidal sehingga tanda tangannya juga buruk. Dosen kembali bertanya, "Kenapa tangan kananmu terluka? Apa gara-gara Aga itu!"
Inda menjawabnya jujur, "Ini gara-gara kami berdua. Aku yang salah. Membuat dia harus menyakitiku."
Dosen terlihat kesal dan kembali bertanya sambil berdiri melihat tangan kiri Inda, "Bukannya kamu kidal. Kenapa tidak menggunakan tangan kirimu."
Ketika tahu tangan kiri Inda membiru, dosen sangat marah, ''Jauhi cowok kasar seperti Aga itu. Dia berpengaruh buruk untukmu!" Ucap dosen dengan membentak mengira itu juga perbuatan Aga.
Inda membalasnya dengan emosi, "Tidak akan! Aga adalah segalanya." Kemudian Inda pergi begitu saja.

Saat Inda berlari keluar kampus dengan air mata yang mengalir. Pandangannya yang kabur membuatnya terinjak sesuatu dan jatuh terpeleset, "Meskipun harus menyerahkan tangan ini untuk Aga. Itu tidak masalah. Dialah yang memberiku kehidupan kedua." Ucapnya sangat kesal dan bicara tanpa berpikir.
Tiba-tiba terdengar suara Aga, "Kalau begitu, aku menginginkan tanganmu. Karenaku sudah sangat lapar!"
Inda kaget, saat melihat ke depan, dia tambah kaget! Tidak ada sosok Aga. Membuat badannya gemetar seketika.

(Bersambung)

Posting Komentar