Cerita Romantis Chris dan Tina di Master Chef
Penulis misterius, menulis tulisan
berdasarkan yang dia tonton. Yaitu Kompetisi Master Chef Indonesia. Dalam acara
itu, si penulis terpaku kepada Christina, peserta gadis yang polos, punya
semangat besar tapi tidak ada yang menyukainya bahkan kemampuannya pun
diremehkan. Si penulis tidak terima lalu menulis cerita tentangnya sesuai yang
dia kehendaki dengan memasukan tokoh baru dengan karakter menyerupai dirinya. Dia
menulis di pagi hari sambil duduk di teras lantai dua rumahnya yang terbuat
dari kayu, ditemani segelas air teh hangat dan pepohonan rindang di depannya. Cerita
karangannya itu dia beri judul Cerita Cinta Terlarang.
Cerita Cinta Terlarang
Dalam kompetisi minggu ini. Di babak
pertama, pemuda biasa, bernama Chris yang memiliki kemampuan luar biasa dalam
menggunakan Pisau hampir memenangkan pertandingan, hanya saja sedikt lebih
unggul dari Devi seorang ibu rumah tangga yang ahli dalam memasak.
Devi mendapat keuntungan untuk Babak kedua
dalam menentukan tiga jenis keju untuk peserta siapa saja. Dan Devi memberikan
keju yang paling asing kepada Chris. Juri Chef Rennata bertanya, “Kenapa kamu
memilihkan keju yang paling tidak dikenal masyarakat Indonesia untuk Chris?”
Dan Devi menjawab,”Karena Chris adalah
saingan terbesar saya. Dari pertama kompetisi, dia selalu menang. Dan hanya
kompetisi ini, saya berhasil menang. Itupun karena masakan harus sesuai dengan rasa
yang disukai oleh bintang tamu Bunda Maya. Dan karena Chris merupakan pemuda
yang kurang peka terhadap masakan yang disukai perempuan di atas usianya. Jadi
dia kalah dalam tantangan kompetisi kali ini.”
Dalam pertandingan memasak babak kedua,
terlihat Chris bicara kepada Tina yang merupakan peserta yang paling tidak
diunggulkan tapi memiliki semangat yang sangat besar, “Tina, itu kejunya kurang
cepat ngaduknya… nanti pecah.”
Tina yang merasa namanya disebut, tapi
karena terlalu fokusu memasak sehingga kurang fokus dengan ucapan Chris lalu
bertanya, “Hah…Ulangi lagi yang tadi…”
Kemudian datang Chef Juna yang langsung menyapa
Chris, “Kamu bicara apa?”
Dan dijawab Chris, “Itu adonan keju Tina,
mulai mengeras dan akan pecah.”
Dan saat bersamaan, adonan keju Tina akhirnya
pecah, “Aduh…” Tina langsung berlari menuju dapur dan membawa keju baru lalu
memulai dari awal lagi.
Chef Juna menghampiri Tina, “Gimana, sudah
mau selesai?”
Dan dijawab Tina,”Belum chef.”
Chef Juna hanya tersenyum dan geleng-geleng
kepala.
Waktunya penjurian. Masakan Chris dicoba
paling pertama. Dan masing-masing Juri, juga mencobanya. Juri Chef Rennata yang
duluan mencoba dan berkomentar, “Dalam pilihan keju asing tersebut masih ada
tiga pilihan lagi dan kamu memakai keju yang paling tidak enak, kenapa?”
Chris menjawab, “Saya mencoba menantang
kemampuan diri saya sendiri.”
Sambil mencoba lagi, Rennata bicara, “Mengubahnya
menjadi makanan seenak ini. Itu menandakan bahwa kamu hebat.”
Tanpa ekspresi Chris membalas, “Terima
kasih Chef.”
Kemudian Chef Juna mencobanya, “Kenapa
dipuji terlihat tidak senang?”
Chris hanya menjawab, “Tidak apa-apa Chef…”
Lalu Chef Arnold yang mencobanya, “Rasa kue
kamu sangat enak. Tapi penataan kue kamu sangat-sangat buruk. Sebagai orang
berkemampuan hebat di antara lainnya, ini sangat aneh.”
Setelah itu satu persatu masakan peserta
dicoba dan sampai ke peserta terakhir yaitu Tina. Semua juri yang mencobanya
menunjukan ekspresi sangat tidak enak. Juri Chef Juna berkomentar, “Penataan
kuenya sangat cantik tapi tidak dengan rasanya.”
Dilanjutkan dengan Chef Rennata, “Sebelum
menyajikan kue ke kami, kamu harus mencobanya dulu.”
Kemudian Tina mencobanya dan menjawab, “Tidak
enak chef.”
Chef Rennata tidak bisa menahan tawa, “Setidaknya
kamu mengakuinya.”
Sedangkan chef Arnold tidak mencobanya.
Hanya berkomentar, “Ada apa kamu dengan Chris, masakan Chris enak tapi
tampilannya buruk sedangkan kamu tidak enak meski tampilannya bagus. Kalian
saling melengkapi.”
Tina hanya bisa memasang wajah cemas.
Akhirnya muncul empat nama yang masuk Present
Test, atau tes untuk menentukan peserta yang harus kalah dalam kompetisi dan
tidak bisa lanjut untuk berikutnya.
Mereka yang masuk babak bagi yang terburuk
ini, diantaranya, Tina, Rizki yang makanannya berbau, dan Hans yang makanannya
tidak ada rasa kejunya dan yang terakhir, dengan berat kami memutuskan, Chris.
Di babak Present Test, juri mengomentari
mereka, “Cuma Tina, Rizki dan Hans yang masuk babak ini tiga kali. Dan hanya Chris
seorang yang masuk babak ini pertama kali setelah berkali-kali memenangkan
kompetisi.”
Semua memandang kepada Chris termasuk yang
lolospun, yang lagi nonton di atas, menunjukan ekspresi tidak percaya.
Juri Chef Rennata berucap, “Jika Chris
harus tersingkir di babak ini maka yang salah adalah Tina, telah membuat kami
kehilangan Chef berbakat.”
Tina terlihat kebingungan dan juri Chef
Arnold bicara, “Chris, kamu sengaja menampilkan masakan lebih buruk dari
sebelumnya hanya ingin menemani Tina di babak ini kan?”
Dan Chris terlihat malu tapi dia menjawab, “Ini
murni kesalahan saya sendiri.”
Kemudian Chef Juna ikut bicara, “Kamu
terlihat berapa kali mencoba membantu Tina, setelah tahu Tina menunjukan hal
buruk, kamu kurang fokus.”
Chris menjawab, “Saya akui, memang saya
kurang bisa konsentrasi.”
Mereka lalu melanjutkan kompetisi memasak.
Tidak ada satupun peserta yang lolos di atas, mendukung Tina. Hanya ada Chris
yang juga ikut berkompetisi di bawah bersama Tina.
Tina terlihat tidak tahu harus berbuat apa.
Bahkan saat memasak pun dia melihat ke depan yang ada Hans dan ke belakang yang
ada Rizki. Suasana terlihat tegang dan Chris lalu bicara,”Kamu lebih hebat dari
aku, Tina… Motong tanpa melihat yang dipotong.” Semua tersenyum mendengar
lelucon Chris. Padahal semua tahu bahwa Chris sangat cepat dan ahli dalam
menggunakan Pisau, bahkan dalam memotong bahan masakan dapat dilakukan sangat
cepat. Sedangkan Tina hanya kebingunan jadi melihat muka dan belakang sambil
memotong bahan masakan di tangannya.
Suatu ketika Tina terlihat kesulitan dalam
menggunakan Blender yang merupakan barang keluaran terbaru. Tina mencoba minta
tolong dengan Chef, tapi tidak ada yang nolong, bahkan dengan Om kameramen juga
tidak ditolong. Hingga Chris yang mencoba mendatangi Tina diteriaki Chef
Arnold, “Kamu mau kemana?”
Dan dijawab Chris, “Mau nolong Tina, dia
kesusahan menghidupkan Blendernya.”
Dan dijawab balik, “Ini kompetisi bukan
saling membantu, kembali ke tempatmu.”
Chris terlihat berat untuk kembali tapi
melihat Chef Arnold menghampiri Tina, membuat Chris merasa tenang. Chef Arnold
lalu membantu Tina.
Ketiga juri berkumpul di depan dan bicara
keras, “Chris, seharusnya menduplikat masakan ditantangan Present Test ini
tidak masalah bagimu. Sungguh sangat tidak masuk akal jika masakanmu tidak sama
persis apalagi lebih buruk dari Tina. Karena di chanel Youtube kamu, ratusan
masakan berhasil kamu duplikat secara sempurna.”
Semua peserta di atas terlihat sangat
kagum, “Wow…”
Dan Chris hanya bersikap biasa saja.
Saat semua yang ikut Present Test, terlihat
panik menyelesaikan masakannya bahkan bolak balik ke Dapur. Cuma Chris yang
terlihat santai dan hanya fokus dengan masakannya dan cukup sekali ke Dapur
ketika saat pertama mau memulai memasak.
Dapat ditebak hanya Chris yang hasil
duplikat masakannya sangat sama dengan masakan asli. Sebaliknya yang sangat
fatal justru masakan Tina.
Saat dilakukan penjurian, semua masakan
peserta tidak ada yang menyerupai masakan asli. Diantaranya lipatan kuenya
tidak tertutup rapat atau testur kulit kue tidak keras sesuai yang asli. Dan
juri Chef Arnold bilang, “Wajar jika kalian tidak bisa meniru persis kue ini.
Butuh latihan yang sangat panjang agar bisa membuatnya. Kecuali Chris, meski
tidak pernah memakan, atau memasaknya. Dia satu-satunya peserta di sini yang
mampu meniru pesis dari bentuk kue bahkan rasanya jauh lebih baik. Bakat Chris
luar biasa tapi walaupun begitu, untuk menjadi ahli, dia harus belajar di sini.
Sebab rasa dari kelima kue tidak konsisten, berbeda-beda. Itu kekurangan Chris,
masakannya masih terikat dengan perasaan yang dia rasakan.”
Tiba waktunya juri berunding untuk
menentukan peserta yang harus pulang dari Kompetisi. Saat Juri sedang berunding,
Rizki, peserta yang ikut Present Test berkomentar, “Yang sudah dipastikan lolos
itu Chris, dan tidak lolos sudah sepantasnya Tina. Tapi kok Chris dan Tina
justru sama-sama cemas.”
Juri Chef Juna lalu memberikan pertanyaan
kepada Rizki, “Dari Chris, Tina, dan Hans, siapa yang paling layak pulang.”
Rizki menjawab, “Tina, Chef. Karena dia
yang paling ceroboh.”
Kemudian Chef Juna bertanya kepada Tina, “Kenapa
kami harus mempertahankan kamu?”
Tina dengan penuh keyakinan menjawab, “Saya
mempunyai impian yang juga sama dengan impian ibu saya, yaitu untuk menjadi
juara. Jadi saya punya beban tersendiri yang menguatkan tekad saya untuk
menjadi yang terbaik.”
Dan chef Juna bertanya lagi, “Selain kamu,
siapa yang menurut kamu pantas pulang.”
Dan Tina menjawab, “Hans Chef. Karena
masakan dia mempunyai rasa yang tidak sesuai, masih lebih baik dari saya yang
rasanya masih ada yang sama.”
Chef Juna melanjutkan bertanya ke Hans, “Kalau
menurutmu, siapa yang pantas pulang?”
Hans menjawab, “Tina Chef, karena
masakannya tidak sesempurna masakan yang asli.”
Kemudian Chef Juna, bertanya kepada peserta
yang lolos babak sebelumnya, babak kedua yaitu, Kai, “Bagaimana menurutmu?”
Kai menjawab, “Tina karena dia yang paling
buruk dalam memasak.”
Dan akhirnya tiba Chris yang ditanya
pertanyaan yang sama,”Menurut saya Hans dan Rizki…”
Sebagai orang yang terkenal baik, jawaban Chris
membuat orang bertanya-tanya dan semakin yakin ada hubungan antara Chris dan
Tina.
Lalu Chef Juna bertanya lagi, “Kenapa?”
Dan Chris menjawab, “Sudah terlalu banyak
yang memilih Tina, jadi saya ingin memilih yang tidak terpilih yaitu Rizki dan
Hans.”
Semua langsung tersenyum.
Dan tibalah keputusan akhir dari Juri, “Sesuai
pilihan terbanyak. Tina yang harus pulang.”
Itu membuat Tina langsung meneteskan air
matanya.
Di saat-saat kepergian Tina, dia memeluk Chris,
“Terima kasih, selama ini. Cuma kamu yang peduli aku.”
Chris cuma diam tidak membalas pelukan Tina
dan membiarkan Tina pergi begitu saja. Terlihat wajah Chris pucat, dan mata
berkaca-kaca. Hingga juri Chef Rennata pun bertanya, “Kamu tidak apa-apa Chris?”
Dan Chris hanya berucap, “Tidak apa-apa
Chef?”
Lalu Chef Rennata bertanya lagi, “Terus
kenapa kamu terlihat mau menangis.”
Chris menjawab,”Saya terharu masih bisa
lanjut. Tidak seperti Tina. Padahal semangat kami sama.”
Kompetisi minggu berikutnya. Semua peserta
berbaris di depan untuk menerima penyuluhan dari semua Chef Juri. Dan terlihat Chris
meneteskan air matanya. Dan langsung bertanya salah satu juri, Chef Rennata, “Kenapa
kamu menangis? Padahal kompetisi kali ini baru dimulai.”
Chris cuma menjawab, “Saya sudah mencoba
menghentikannya tapi tidak bisa Chef, saya tidak tahu kenapa.”
Setelah itu kompetisi memasak dilanjutkan. Chris
memasak sambil terus meneteskan air mata. Hal itu membuat juri kesal, Chef
Arnold berteriak, “Chris… Jika kamu terus memasak dan mengotori masakanmu, maka
kami harus mengeluarkanmu dari kompetisi ini.”
Semua terkejut.
Chris menjawab, “Saya sudah berusaha Chef
untuk menghentikan ini.”
Chef Arnold lalu bertanya lagi, “Apa harus
kami yang menghentikannya…”
Chef Rennata ikut bicara, “Sepertinya harus
kita, dan ini pasti bisa menghentikan air matamu itu… Masuklah…”
Semua peserta terkejut dan mengira akan
masuk seorang Dokter, tapi justru Tina dengan memakai pakaian biasa. Hal itu
langsung membuat Chris tercengang dan air matanya terhenti.
Chef Juna lalu bicara, “Kami mengizinkan
Tina untuk menonton kalian berkompetisi hanya hari ini saja. Jadi siapapun yang
punya kepentingan dengan dia, cepat selesaikan sekarang. Akan kami beri waktu.”
Semua terdiam hingga Chef Juna berteriak, “Chris…
cepat temui Tina. Minta nomor kontaknya, ungkapkan sesuatu atau apapun itu yang
perlu dilakukan asal air matamu terhenti, agar kami tidak kehilanganmu yang
berbakat dan juga kamu tidak kehilangan Tina selamanya.”
Tina terkejut karena tidak tahu maksud dia
diundang, lalu dia pun memasang wajah malu.
Chef Rennata menambahkan, “Waktumu tidak banyak.”
Chris lalu menghampiri Tina, “Sebenarnya…
aku… menyukai kamu… jadi…”
Tina langsung menjawab, “Iya, aku mau jadi
kekasihmu.”
Semua tercengang. Dan Chef Juna langsung
mencairkan suasana, “Waktu sudah habis. Lanjutkan kompetisi kalian. Chris
kembali ke tempat. Kami harap kamu tidak menyia-nyiakan bakatmu dan
persembahkan pada kami kemampuanmu itu.”
Chris langsung kembali ke meja masaknya.
Dan memasak dengan penuh semangat.
Chef Rennata kemudian bicara, “Beruntung
kalian tidak satu kompetisi lagi, Chris dan Tina. Jika keduanya masih
bertanding. Maka kalian berdua keluar. Karena dalam kompetisi ini hubungan
cinta itu dilarang.”
(Selesai)
Si penulis meneguk tehnya menikmati hari ini dan merasa senang telah menuliskan yang ada dalam benaknya.
(Selesai)
Si penulis meneguk tehnya menikmati hari ini dan merasa senang telah menuliskan yang ada dalam benaknya.
Posting Komentar
Posting Komentar