Cerita Cinta Anak SMA: Aku Ingin Bersamanya Yang Tidak Mencintaiku

Cerita Cinta Anak SMA: Aku Ingin Bersamanya Yang Tidak Mencintaiku

Cerita Cinta Anak SMA. Yaitu ceritaku. Aku melihat Hita, laki-laki yang aku suka sedang di buli oleh para siswa lain. Segeraku datang untuk menolongnya, "Jangan sakiti dia, jika kalian ingin uang. Ambil saja uang jajanku." Mereka mengambilnya kemudian pergi.

Aku membantu Hita bangun, "Terima kasih."

Dan segera aku berucap, "Aku ingin bilang sesuatu ke kamu..." Tapi dia malah pergi.

Aku menggenggam tanganku yang sempat menyentuh Hita, sambil bertanya-tanya, "Adakah Aku di Hatimu?"


Saat Malam yang sunyi aku selalu mengimpikan Hita, sambil melukis membayangkan saat aku bersamanya. Namun ketika aku lagi senang-senangnya melukis, dalam benakku, aku bertanya, "Adakah aku di mimpi dia?"

Cerita Cinta Anak SMA


Selama pelajaran berlangsung, aku selalu memperhatikan Hita. Dan ketika waktu Istirahat tiba, saat aku melihat Hita lagi duduk sendiri, segeraku menghampiri dan duduk di sebelahnya dan langsung aku kasih kotak makanan sambil bilang, "Ini untukmu..."

Dan dia berdiri dari tempat duduknya lalu melewatiku begitu saja. Aku benar-benar sedih sambil melanjutkan yang ingin aku sampaikan padanya meski dia sudah menjauh, "... Untukmu bekal makanan yang ku masak sendiri."

Kemudian aku memeluk bekal itu sambil meneteskan air mata.

Tiba-tiba Sima, temanku datang, "Foni, kamu masih ngejar-ngejar cowok yang tidak suka sama kamu itu? Kenapa!"


Aku dan Sima lalu pergi keluar kelas, dan kami duduk di kantin. Di sana aku cerita, "Di saat hidupku tidak lama lagi karena organ hatiku rusak, dia datang dan mendonorkan hatinya. Semenjak itu aku bisa hidup lebih lama lagi dan aku beranggapan, di hatiku terukir namanya. Dan perasaan Cinta rindu beradu satu. Membuatku selalu memikirkannya. Namun juga selalu aku bertanya, adakah aku di hatinya. Karena sikapnya selalu cuek padaku."

Hima kemudian mengangguk, "Oh, gitu. Itu alasannya kamu dan Hita, saat itu sama-sama lama tidak masuk sekolah. Bahkan sampai ada isu, Hita memperkosamu. Lalu kamu meminta pertanggung jawaban karena hamil. Kemudian Hita membawamu ke tempat untuk menggugurkan kandungan. Setelah itu kamu ingin Hita tetap menikahimu meski kamu tidak punya bayi dia lagi..."

BUKKKK.... Aku kaget, tanganku Refleks tonjok Sima, "Maaf, aku gak sengaja..."

"Aduhhh" Ucap Hima sambil memegangi hidungnya yang berdarah.


Setelah itu aku di skors. Tidak bisa masuk sekolah selama 1 minggu. Membuatku gelisah. Aku merasa bersalah. Dan ketika Hima pulang sekolah, aku mampir ke rumah dia untuk minta maaf. Dan dia memaafkanku sambil bercerita, "Ya, aku maafin. Aku juga percaya ceritamu. Karena emang Hita dulu orangnya suka menolong, baik, dan murah senyum. Jadi tidak heran dia mendonorkan sebagian organ hatinya ke kamu."

Aku kaget, karena aku baru masuk ke sekolah ini sebagai siswi baru. Jadi aku baru tahu kalau Hita dulunya punya sifat seperti itu, "Benarkah, aku pikir memang sifatnya gitu, pemurung, cuek, dan dingin."

Sima tersenyum, "Itu sifatnya sekarang, semenjak kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan."

Aku tercengang. Dan aku bisa merasakan kesedihan yang dirasakan Hita.


Saat aku kembali ke sekolah lagi dan melihat Hita duduk sendiri di halaman sekolah, aku langsung segera duduk di sampingnya, dan aku sangat senang dia tidak pergi menjauh meski hanya diam saja. Jadi aku memulai pembicaraan, "Kamu mau dengar cerita-cerita gelapku." Dia hanya diam.

Aku tetap lanjutkan, "Ayahku seorang rentenir. Aku hidup mewah dan apapun yang aku inginkan selalu terwujud. Aku bisa makan apapun yang aku suka. Mungkin karena aku makan dengan uang haram. Aku mulai penyakitan. Sampai paling parah organ hatiku rusak dan aku terancam hidup tidak lama lagi. Padahal aku punya mimpi, menjadi seorang dokter, menikah dan punya anak. Aku putus asa. Apalagi ayahku juga mengalami kecelakaan mobil dan meninggal bersama ibuku ketika diberikan kabar bahwa hidupku akan berakhir. Aku tidak punya harapan hidup. Di saat titik terendahku. Kamu muncul. Memberikanku kehidupan kembali. Itu alasannya aku menyukaimu meski kamu tidak menyukaiku."

Dia kemudian berdiri, sambil bilang, "Cari laki-laki lain." Lalu pergi.

Aku pun tercengang.

Sima datang bilang, "Kamu ditolak?"

Dan aku jawab, "Aku tidak akan menyerah."


Cerita Cinta SMA ini akan segera berakhir. Tapi aku ingin tetap lanjut hingga lulus SMA nanti. Jadi saat pulang sekolah, aku berjalan di samping Hita. Aku berusaha melupakan cintaku yang dia tolak. Dan berusaha mengajak dia bicara, "Sebentar lagi kan kita mau lulus sekolah, kamu mau kuliah ke mana?"

Tidak di jawab oleh Hita. Aku tetap bicara, "Kalau aku mau kuliah kedokteran, mewujudkan mimpi dan cita-citaku."

Hita tetap diam. Dan aku terus berusaha bicara padanya, "Tapi, aku juga ingin satu kampus denganmu. Jadi apapun pilihan kuliahmu aku akan ikut masuk. Walaupun itu bukan jurusan kedokteran."

Dia kemudian berhenti sambil berucap, "Kamu mau ke mana?"

Dan aku kaget karena dia mulai bicara, "Aku mau pulang." Jawabku.

Lalu dia jawab lagi, "Ini sudah sampai depan rumahku. Dan tidak ada rumah lain lagi. Dan aku yang baru menyadari cuma bisa tersenyum, "Oh iya... Heee"

Dia lalu masuk pagar rumah sambil bilang, "Aku tidak kuliah setelah lulus nanti. Itukan jawabnya yang ingin kamu dengar. Sekarang pulanglah."

Langsung aku jawab, "Kenapa? Kalau soal biaya, aku yang akan biayain kuliahmu."

Dan dia jawab, "Aku tetap tidak mau." Aku tercengang mendengarnya. Kemudian dia pergi masuk ke rumahnya.


Di luar pagar, aku mengeluh , "Padahal aku telah abaikan mimpi-mimpi dan ambisiku menjadi dokter, tapi mengapa ku takkan bisa sentuh hatimu sih Hita."

Segala cara sudah aku berikan. Jika dia tidak mau harta mungkin sesuatu yang lain. Kali ini aku benar-benar nekat. Apalagi ketika tahu pagar rumah Hita tidak terkunci. Aku masuk. Lalu mengetuk pintu sekian kalinya namun tidak di buka. Aku pun menunggu di luar. Hingga malam tiba. Aku kedinginan. Tiba-tiba pintu terbuka. Dan langsung aku sapa, "Hita!"

Dan dia bilang, "Kenapa kamu masih belum pulang juga?"

Aku lalu menjawabnya dengan penuh keraguan, "Bila saja kamu mau di sisiku, Kan ku beri kau segalanya, apapun yang kamu inginkan dariku. Kecuali menjauh darimu, aku tidak sanggup melakukannya. Aku tahu kamu menyukaiku saat pertama kali aku masuk di kelasmu, kamu tersenyum dan selalu memandangiku. Maafkan aku ketika itu cuek padamu. Tapi setelah kamu donorkan sebagian hatimu ke aku, aku baru sadar kamu benar-benar menyukaiku. Jadi aku mulai menyukaimu juga. Namun kematian orang tuamu membuat kamu mulai tidak peduli segalanya. Di sini aku peduli padamu jadi lupakanlah hal kelammu. Kita bangun kebahagian kembali dari nol bersama-sama."

Dia lalu memandangiku dari atas sampai ke bawah, membuatku gugup. Lalu dia bilang, "Pikiranku traveling melihatmu bilang begitu, tapi ini permintaanku, pulanglah..."

Dan langsung aku sambut, "Jadi itu artinya kamu mau di sisiku."

Dia mengangguk. Itu membuatku senang. Akupun pulang dengan bahagia.


Esok hari pada malam harinya, aku duduk sendiri di Kafe di mana banyak teman sekolah yang nongkrong di sana, tiba-tiba Hita duduk di sampingku. Aku kaget sekaligus senang. Dan teman-temanku juga melihat kami dengan mata terperangah. Mereka pasti iri dengan hubungan kami. Aku tersenyum. Lalu dia bilang, "Seperti janjiku malam tadi, aku ada di sisimu. Tapi ini mungkin terakhir kalinya karena kamu tidak menyebutkan untuk selamanya."

Dan langsung aku jawab, "Tidak bisa begitu."

Dia lalu bicara, "Aku tahu kamu tidak akan menyerah menjauhiku tapi ceritaku ini pasti akan membuatmu sadar dan menjauhiku, alasan aku mendonorkan sebagian hatiku padamu, itu agar kamu tetap hidup, jadi aku punya seseorang buat aku benci selalu. Yaitu kamu. Karena gara-gara orang tuamu yang menabrak orang tuaku hingga tewas. Tapi orang tuamu juga ikut tewas. Sehingga aku tidak punya orang untuk dibenci atas kematian orang tuaku. Kemudian aku tahu kamu satu-satunya keturunan orang itu dan tapi juga akan segera mati. Jadi aku tidak membiarkannya."

Aku kaget, jantungku hampir berhenti berdetak, aku menangis dan bilang, "Ba ba baik, aku akan menjauhimu. Jika itu membuatmu senang, tapi sebelumnya aku ingin tanya, karena hal ini tak henti aku pikirkan, adakah aku di rindumu?" Aku tanyakan ini, karena ku pikir jika ada walaupun sedikit rasa rindu ingin bertemuku itu artinya dia punya rasa padaku.

Dan dia jawab, "Tidak." Lalu aku pun pingsan.


Selesai, cerita cinta anak SMA yang terinspirasi dari lagu yang berjudul Simfoni Hitam, yang dinyakina Sherina Munaf. Bisa dikatakan ini juga berjudul cerita dari lagu simfoni hitam. Jika ingin baca cerpen menarik lainnya silahkan lihat-lihat di situs ini. Saya sendiri yang mengarang semua ceritanya, kecuali cerita viral.

Download Wallpaper