Cerpen Indonesia

Kumpulan Cerita Pendek dan Bersambung Yang Menarik Berbahasa Indonesia

Iklan Atas Artikel

Kebetulan Yang Menghubungkan (Part 41)

Author
Published Minggu, Juli 08, 2018
Kebetulan Yang Menghubungkan (Part 41)
Aga mengulurkan tangannya ke arah Inda yang duduk terpojok, "Kamu kebanyakan baca Creepy Pasta di grup facebook Cerbung Horror Indonesia, jadi berpikiran ngeri mulu!"
Mendengar itu Inda tercengang. Sambil menyambut tangan Aga dan berdiri, Inda bertanya, "Kamu tahu dari mana, aku member grup itu?"
Aga kembali ke tempat duduknya dan menjawab, "Aku satu grup denganmu. Saat kamu mengomentari cerita di sana dan melihat fotomu, aku tertarik dan mencari tahu semua tentangmu!"
Takut dirasakan Inda karena telah dimata-matai tapi dia tetap duduk di samping Aga kembali karena senang mendengar kata Aga, bahwa Aga tertarik padanya. Inda berusaha menyembunyikan rasa sukanya dengan menanyakan hal lain untuk meyakinkannya sesuatu, "Aku pernah upload foto di depan rumah baruku. Jadi karena itu kamu tahu aku tinggal di mana?"
Aga hanya tersenyum menandakan ucapan Inda benar.

Lalu Aga menunjuk ke arah rekaman CCTV tempat kerja Aliya, "Aliya sedang diantar makanan oleh perawat. Aku membutuhkanmu untuk cari tahu makanan apa itu?"
Untuk pertama kalinya, Inda merasa bangga dengan pengetahuannya tentang masakan, "Oh, kamu membutuhkanku untuk itu. Aku kira apa? Tentu aku tahu, itu masakan oseng-oseng hati."

Tiba-tiba suara telpon Inda berbunyi. Dari Rin. Inda mengangkatnya dengan ragu. Saat itu juga Rin langsung bicara, "Hari ini kamu ada kuliah. Cepat ke kampus!"
Inda langsung menutup telponnya. Dia kesal, 'Apa sih Rin, mengganggu waktuku saja bersama Aga!' Ucapnya dalam hati.
Aga kemudian bertanya, "Ada apa?"
Sambil tersenyum Inda menjawab, "Gak penting, kapan kamu ingin masak?" Inda benar-benar mengabaikan kuliahnya dan mengutamakan pemuda yang dia suka, Aga.

Tanpa di sangka, Aga berdiri dan bicara mengejutkan, "Ayo aku antar kamu ke rumah untuk siap-siap kuliah!"
Inda berdiri karena kaget, "Kamu bisa membaca kata hatiku?"
Aga lalu mendekat Inda. Dia menyentuh perut Inda, "Apa di sini organ hatimu? Aku tidak bisa membacanya tapi..."
Dengan cepat Inda menjauhkan tangan Aga, "Tapi kamu bisa memasak organ hatiku buat Aliya kan, ternyata kamu memang kejam!"

(Bersambung)

Posting Komentar