Cerita Dari Masa Lalu (Part 7)

Cerita Dari Masa Lalu (Part 7)

Hari sudah mulai malam. Aku mencari hotel terdekat. Dan menginap di sana. Saat di dalam kamar hotel aku kembali penasaran dengan perintah di buku itu. Jadi aku membuka dan membacanya kembali.

"Balaskan sakit hatiku. Sayat hatinya seperti dia menyayat hatiku." Tak sadar aku mengucapkan apa yang ku baca. Bahkan emosi dari tulisan itu dapat ku rasa. Napasku terengah-engah. Sepertinya ada dua kata hati yang berbeda, perasaan dan organ tubuh. Tanganku melepaskan buku itu hingga tergeletak di lantai. Aku lalu mencari foto di dalam tasku. Entah kebetulan, hanya sekali memasukan tangan ke dalam tas, foto yang sedang ku cari terasa menghampiri tanganku. Aku mengerti yang dimaksud 'dia' adalah foto pria yang terkubur di bawah pohon tadi. Aku melihat wajah foto tersebut. Tanganku gemetar. Aku merasakan amarah yang kuat terhadap dia. Padahal aku tidak mengenalnya. Aku coba membalik foto itu, karena wajahnya sungguh membuatku kesal, tidak ku sadari ada alamat lengkap yang tertera di balik foto. Kembali aku menjatuhkan foto itu.

Aku langsung merebahkan tubuhku di kasur, "Aku bukan penjahat." Teriakku. Emosiku mulai turun. Hatiku mulai baikan. Aku memejamkan mata. Rasa sejuk di hati kemudian diikuti sebuah bayangan cerita.

Seorang gadis menjalin hubungan diam-diam dengan seorang pria. Saat si gadis minta putus si pria tidak terima. Si pria lalu memperkosanya di semak-semak di depan rumahnya sendiri. Si pria bahkan merekam dan mengancam akan menyebarkannya jika keinginannya tidak dituruti. Si gadis yang tidak mau menjadi budak seks pria itu, lalu bunuh diri.

Aku langsung terbangun." Bayangan cerita apa itu? dari Lifenote atau Lovenote?" Ucapku sambil melihat buku Lovenote di lantai yang bukunya menutup. Aku rasa tadi terbuka.
"Ah, masa bodoh dengan keanehan yang ada." Ucapku kesal dan kembali mencoba tidur.

Bayangan cerita lain kembali muncul.

Seorang polisi lagi patroli. Tiba-tiba ada mobil pribadi yang melaju kencang di jalur angkutan umum. Walau Polisi memerintahkan berhenti tapi mobil tetap melaju dan menabraknya.

Bayangan cerita diwaktu yang lain. Mobil pribadi artis melaju di jalur angkutan umum. Tidak berhenti walaupun diteriaki warga. Hingga pada saat menembus sosok seperti Polisi mobilnya terhenti.

Aku lalu bangun. Aku sadar ini bayangan inspirasi dari Lifenote. Kenapa baru sekarang muncul. Kenapa kemaren tidak berfungsi. Aku teringat Enli. Seharian penuh aku tidak bertemu dengan dia, pikiran mesumku juga tidak ada. Apa karena ini?

Aku segera menelpon Nanda dan memberitahukan tentang keberadaan pacar rahasia gadis yang bunuh diri itu. Entah aku tahu dari mana, posisi semua yang ku bayangkan terlintas begitu saja dipikiranku. Saat aku ingin menutup telpon. Tiba-tiba, Nanda bilang, "Jangan tutup dulu. Kamu pernah bicara tentang artis yang menerobos jalur angkutan umum dengan mobil pribadinya. Ternyata tempat dia dihentikan warga dulu pernah terjadi kecelakaan yang merengut nyawa Polisi."

Aku tidak kaget. Aku lalu menutup telponnya dan mencoba tidur. Saat pagi tiba. Aku terbangun dan hatiku mantap tidak akan melanjutkan membaca Lovenote lagi. Aku harus pulang. Tiba-tiba saat aku turun dari kasur.
"Brakkk"
Aku...

(Bersambung)

Download Wallpaper