Dia Bicara Sendiri (Part 1)

Dia Bicara Sendiri (Part 1)

Namaku Lina. Gadis yang punya banyak teman, penyuka misteri, kata teman sih aku cerdas.

Suatu ketika saat aku sama teman-teman di Kafe, tidak sengaja ku memperhatikan pemuda yang duduk di pojokan sendiri. Cuma orang yang kurang kerjaan yang memperhatikan dia. Kebetulan aku kurang kerjaan dan iseng memperhatikannya. Bukan tanpa alasan. Karena aku melihat dia sedang bicara sendiri. Aku coba mendekatinya. Dari jauh dia seperti berbincang. Aku mencoba lebih dekat lagi. Secara diam-diam aku berada di belakangnya. Aku perhatikan tidak ada headset di telinganya. Kecurigaanku semakin bertambah saat dia menoleh kebelakang seakan ada yang memberitahu keberadaanku.

"Ada apa?" Tanyanya.

Aku sudah mempersiapkan 1000 alasan untuk menghadapi kondisi ini.

"Maaf ganggu, apa namamu Budi." Tanyaku ngasal.

"Bukan." Jawabnya singkat.

"Kamu mirip teman lamaku. Kupikir kamu dia." Lanjutku.

"Oh." Balasnya.

Ini pemuda kok biasa aja bicara sama aku, gadis yang selalu digodain. Aku semakin tertarik.

"Boleh aku duduk." Aku coba mendekatinya.

"Bukannya kamu lagi sama temanmu?" Tanyanya.

Semakin aneh, dia bahkan tidak memperhatikan orang di sekitar saat pertama kali berada di kafe. Tapi nyatanya dia tahu, seakan punya mata di mana-mana.

Aku nekat duduk di kursi di depannya tiba-tiba.

"Jangan!" Ucapnya spontan.

"Kenapa? Apa aku menduduki sesuatu!" Ucapku penuh arti.

"Lupakan." Ucapnya dengan tenang kembali.

"Apa kalau aku duduk di sini ada yang marah?" Tanyaku mencoba mencari tahu.

Dia cuma membalasku dengan senyuman.

Pemuda itu memanggil pelayan. Dia mencoba pergi. Terlihat sekali dia ingin menghindariku. Seandainya dia punya kekasih seharusnya dia duduk bersama kekasihnya di kafe ini. Hal ini membuatku berani mendekatinya.

Saat aku berdiri dia langsung bicara, "Silahkan duduk. Tidak ada yang marah."

Aku semakin berambisi. Ada yang aneh tentangnya. Semakin ku coba mencari tahu semakin besar juga keinginannya menjauhiku.

(Bersambung)

Download Wallpaper