Kamar Tak Biasa (Part 24)

Kamar Tak Biasa (Part 24)

Inda melihat ke sekeliling kamar Aga yang cukup besar tapi hampir tidak ada isinya. Cuma ada kasur seperti gundukan tanah dan bantal yang mirip papan nisan. Inda benar-benar takut sekaligus heran, "Di mana Aga meletakan barang-barangnya?"

Pandangan Inda terpaku pada sebuah kotak menyerupai peti mati yang memiliki warna sama dengan dinding kayu kamar Aga.

Meski takut, Inda menghampiri dan berusaha membuka kotak itu untuk mencari tahu tentang Aga. Tapi kotak itu terkunci.

Tiba-tiba ada yang mencoba mendorong pintu kamar dari luar. Inda langsung berbaring di kasur. Kemudian suara terdengar dari luar, "Buka pintunya?"
Inda amat mengenali suara Aga. Meskipun yang bicara itu suara laki-laki, Inda tahu dia bukanlah Aga. Inda yang cemas lalu berusaha diam dan berpura-pura tidur sampai akhirnya tertidur.

Inda yang terbiasa bangun pagi. Langsung menuju dapur dan melihat ibu Aga sibuk memasak. Inda lalu menghampirinya, "Bisa saya bantu tante!"
Ibu Aga melihat Inda heran, kemudian tersenyum, "Oh kamu temannya Aga yang menginap malam tadikan? Ayah Aga udah cerita. Jika kamu mau masak silahkan. Tante amat terbantu."
Setelah itu ibu Aga langsung pergi dan meninggalkan Inda seorang diri di dapur. Inda yang awalnya cuma ingin bantuin memasak malah disuruh memasak, dia amat heran. Tapi dia kemudian berpikir, "Ini kesempatan menunjukan masakanku langsung ke Aga!"

Inda lalu memasak dengan senyuman yang terus memancar di wajahnya. Ketika mengantar semua masakannya ke ruang makan. Inda bertanya kepada orang tua Aga yang sudah duduk menghadap meja makan, "Aga masih di ruang tamu ya, Tante...Om..."
Ibu Aga tidak menjawab dan hanya memberikan sebuah surat.

Dengan cepat Inda mengambil surat itu dan membacanya. Seketika tubuh Inda lemas dan air matanya menetes dengan deras.

(Bersambung)

Download Wallpaper