Memungut Gadis Cantik (Prolog)

Memungut Gadis Cantik (Prolog)

Suasana rapat di Rumah Sakit jiwa membahas wali tunggal dari pasien perempuan bernama Enli.
Seorang Dokter pria memulai pembicaraan, "Kalian sudah dengar kabar, ibu Enli meninggal karena sakit jantung akibat syok mendengar putranya, Enja mengalami musibah kebakaran."
Seorang Dokter wanita menjawab, "Iya, sekarang biaya perawatan anaknya sudah tidak ada yang menanggung. Aku gak mau merawat tanpa imbalan. Kita butuh biaya untuk hidup."
Seorang Dokter muda perempuan juga ikut berbicara, "Lebih baik kita buang saja Enli di jalanan. Jika dipungut pemerintah dan dibawa ke sini lagi maka pemerintah yang akan menanggung biayanya."
Seorang Dokter muda laki-laki membalas, "Aku setuju. Kita sudah ajukan bantuan biaya ke Pemerintah, tapi dikatakan pemborosan anggaran. Cara baik-baik tidak bisa. Jadi terpaksa kita gunakan cara ini."

Tiba-tiba seorang perawat pria memasuki ruang rapat, "Biar aku saja yang merawatnya di rumahku."
Seorang kakek yang merupakan kepala Rumah Sakit Jiwa langsung angkat bicara, "Itu lebih bagus. Dari pada membuangnya ke jalanan, itu berisiko jika ada yang lihat. Tempat kita bisa terancam ditutup."

Akhirnya Enli dibawa oleh perawat pria itu menggunakan mobil. Di dalam mobil dia melihat tubuh Enli yang duduk di sampingnya dengan nafsu.
"Perkenalkan aku, Jaha. Kamu bisa panggil aku Om Jaha."
Enli tidak menanggapi. Hal itu membuat Jaha kesal. Lalu memegang kedua bahu Enli. Menjilat lehernya membuat Enli merespon dengan gerakan-gerakan kecil tapi tidak melawan. Jaha lalu menggigit leher Enli hingga mengeluarkan darah.
"Aah" Ucap Enli tanpa dia sadari.
Enli yang sedang mengalami SAKIT jiwa masih harus TERSAKITI oleh Jaha.

Enli cuma diam diperlakukan seperti itu, membuat Jaha semakin menjadi-jadi dan meneruskan dengan mulai mengarahkan telapak tangannya menuju dada Enli tapi belum sempat melakukannya pintu mobil Jaha ada yang mengetuk.
"Tok tok tok!"

Jaha sangat marah, "Sial, siapa yang mengangguku."
Saat Jaha melihat ke arah jendela tidak ada siapa-siapa. Dia juga melihat ke sekeliling dari dalam mobil tapi tidak ada seorangpun terlihat di luar.

Tiba-tiba Jaha dikejutkan oleh seekor burung Gagak yang mendarat di kaca depan mobilnya.
Jaha kaget, tapi dia kemudian tenang, "Ternyata cuma burung."

"MENJAUHLAH!!!" Suara aneh terdengar.
Membuat Jaha ketakutan dan melajukan mobilnya segera menuju rumah.

(Bersambung)

Download Wallpaper