Penghuni Hutan Misterius (Part 14)

Penghuni Hutan Misterius (Part 14)

Sosok serba berpakaian putih berdiri di depan Inda. Rambut panjangnya yang terurai menambah kesan seram. Tiba-tiba di hadapan Inda, sosok itu terlihat seperti gadis berwajah pucat. Gadis misterius itu melepaskan tali berwarna hitam yang mengikat tubuhnya dan membuatnya melayang. Melihat itu Inda sadar, bahwa sosok itu bukanlah hantu, "Kamu siapa?"
Kemudian dijawab, "Ku Yany".
Inda mengulangnya, "Namamu Yani..."
Dijawab dengan aneh, "Jika kamu nyaman dengan sebutan itu. Silahkan."

Yani mengajak Inda yang masih syok untuk menenangkan diri di rumahnya di dalam hutan. Hanya ada satu rumah terbuat dari kayu di tengah-tengah pohon dengan daun yang tidak lebat.
Inda mulai penasaran, "Kamu tinggal sendiri di sini? Apa kamu tidak takut."
Yani melihat ke arah Inda, "Takut jika ada cowok yang berniat jahat, maksudmu?"
Inda mengangguk.
Yani kembali bicara, "Itu alasannya aku menakuti setiap cowok yang mendekati rumahku. Rumah ini tidak ada yang tahu."

Di dalam rumah Yani, Inda merasakan hal aneh. Perabotan rumah terlihat tua seperti barang antik. Ketika Yani membawakan minuman berwarna darah. Inda mulai ketakutan, "Aku tidak syok lagi. Kalau begitu aku pulang."
Tanpa pikir panjang Inda berlari. Melewati pohon-pohon di bawah cahaya rembulan yang terang.

Di rumahnya sendiri sudah ada Rin bersama Aga. Inda kaget, "Teganya kamu menikungku?" Ucap Inda marah, orang yang dia suka bersama Rin.
Aga melewati Inda sambil berucap, "Aku hanya mengantarkannya yang datang kembali ke rumah sakit tadi ke rumahmu."
Saat Aga mau pergi. Inda berteriak, "Kamu tidak berusaha mencariku? Dasar jahat."
Aga cuma berbalik dan tersenyum. Lalu pergi.

Pagi harinya saat Inda ingin pergi Kuliah. Dalam perjalanan, tiba-tiba ada mobil yang berhenti di depannya. Seseorang dengan pakaian serba hitam dan masker mulut warna hitam, keluar menghampiri Inda, "Siapa kamu?"
Saat Inda mau kabur, sosok misterius itu memeluk Inda, "Tol..."
Mulut Inda langsung di tutup dengan tangan sosok itu, ketika Inda mencoba berteriak.

Dalam sekejap, Inda dimasukan dalam mobil secara paksa. Kemudian sosok misterius itu melajukan mobilnya. Inda benar-benar gemetar ketakutan. Air matanya terus menetes.

(Bersambung)

Download Wallpaper