Aku teringat dengan papan nama di depan rumah tua ini, bertuliskan Rumah Tine, "Jadi, ini rumahmu dan Tine nama belakangmu itu adalah nama ibumu?" Valen dengan wajah yang dingin melanjutkan bicaranya,"Pasti kamu bertanya-tanya, kenapa bukan nama ayahku yang menjadi nama belakangku!" Aku terdiam, Valen kembali bicara, "Di sinilah aku diciptakan. Tepat ditanggal ini, tanggal 14 bulan 2. Tepatnya 16 tahun yang lalu, ibu dan ayah merayakan hari jadi hubungan mereka. Meski belum diikat dengan tali pernikahan mereka berhubungan layaknya suami istri. 9 bulan kemudian, aku dilahirkan tanpa seorang ayah."
Aku merasa iba, aku yang masih memilik ayah tidak bisa merasakan apa yang dia rasakan, "Apa ayahmu meninggal?" Valen tertawa, "Ahaha, aku pasti akan senang jika ayahku meninggal daripada hidup tapi menelantarkanku!" Aku langsung menjawab, "Kamu pikir kehilangan orang tua itu menyenangkan. Aku juga kehilangan ibu dan itu sangat menyakitkan." Valen membalas teriak, "Kamu pikir kamu jauh menyedihkan daripada aku. Tepat di tanggal ini, 14 februari. Ibuku meninggal. Di detik terakhirnya dia menceritakan seperti yang ku ceritakan padamu! Semenjak itu, aku membenci laki-laki karena merekalah kaum Hetero yang menghancurkan hidup kami berdua."
Aku mendekati pintu ke luar, "Kamu bisa dipenjara Valen. Atas perbuatanmu?" Valen menatapku tajam. Aku segera pergi meninggalkan rumah tua itu. Aku merekam pembicaraan kami dan melaporkannya ke polisi. Saat polisi bersenjata lengkap tiba di sana baik Valen maupun Kei, menghilang.
(Tamat)