Suasana Yang Mencekam (Part 8)

Suasana Yang Mencekam (Part 8)

Suara terdengar dikegelapan di dalam restoran, "Tidak perlu panik. Ini cuma padam listrik biasa. Ada saya pengurus restoran jadi jangan khawatir."
Pengurus restoran lalu menyalakan senter. Para pengunjung menghadap ke arahnya, "Tunjukan kami pintu keluar, kami ingin keluar dari tempat menyeramkan ini."
Saat pengurus restoran mengarahkan cahaya senternya ke pintu keluar, tiba-tiba...

DOAAAR...
Suasana restoran langsung mencekam. Pengunjung restoran semakin panik dan tidak terkendali, "A a a a..." Teriakan mereka menggema.
Pengurus restoran kembali mencoba mengendalikan suasana, "Itu cuma suara petir. Tidak ada yang perlu ditakutkan."
Tiba-tiba cahaya merah terlihat di langit-langit, menerangi ruang restoran dengan cahaya redup darah. Pengunjung ketakutan dan berlarian ke arah pintu keluar secara tidak beraturan.

Petir menyambar atap restoran hingga terbakar. Keadaan semakin tidak terkendali.
Inda terdorong hingga jatuh, ''Rin tolong aku..."
Dia justru terinjak di bagian kaki, "Aduh..."
Sambil menangis dia kembali meminta tolong dengan putus asa, "Kembalilah untukku." Ucapnya sambil membayangkan pemuda misterius yang mencampakannya.
Tiba-tiba tangan Inda ditarik seseorang hingga keluar dari restoran melalui pintu lain.

Inda berdiri dan ketika melihat ke depan tidak ada siapa-siapa?
Tubuh Inda gemetar. Tapi kemudian terdengar suara, "Ini pintu darurat, aku baru tahu restoran ini mempunyainya."
Inda melihat ke arah suara, ada Rin yang berdiri menghadap pintu sambil memegangi kepalanya.
Inda kecewa bukan pemuda yang dia inginkan yang menolong tapi dia tetap tersenyum, "Terima kasih sudah menolongku."
Wajah Rin langsung pucat, "Tadi kepalaku pusing, tidak tahu siapa yang menolongku. Ku pikir itu kamu..."

(Bersambung)

Download Wallpaper