Cerpen Indonesia

Kumpulan Cerita Pendek dan Bersambung Yang Menarik Berbahasa Indonesia

Iklan Atas Artikel

Diantara Keluarga Berbeda (Part 23)

Author
Published Sabtu, Juli 07, 2018
Diantara Keluarga Berbeda (Part 23)
Saat disuruh masuk ke rumah oleh Ayah Aga, Inda merasa ada yang aneh, lalu bertanya ke Aga ketika Ayah Aga sudah masuk ke dalam kamarnya dan tidak terlihat lagi, "Kenapa ayahmu tidak peduli, melihat kepalamu terluka hingga harus diperban?"
Saat Aga ingin menjawab, datang ibu Aga terlihat marah, "Teman ibu di rumah sakit bilang, kamu dipecat. Kenapa kamu tidak bilang, Aga!"
Ayah Aga yang juga baru tahu kemudian datang dengan emosi, "Kamu selalu terluka, jika kamu tidak bekerja kami terpaksa keluar uang untuk biaya perawatanmu! Seharusnya kamu sadar diri dan tidak menyusahkan kami."

Aga dimarahi habis-habisan. Hingga orang tuanya kehabisan napas dan tidak bisa berkata-kata lagi. Inda yang takut Aga malu mencoba pergi. Tapi Aga menahan tangan Inda, lalu bicara ke orang tuanya, "Ayah dan Ibu, tidak perlu khawatir. Aku punya seseorang yang dapat diandalkan untuk merawatku. Tidak perlu ke rumah sakit lagi."
Inda langsung tersenyum.

Orang tua Aga lalu pergi. Sekarang hanya ada Aga dan Inda. Lalu dengan wajah memerah senang, Inda bertanya, "Kamu menahanku, karena seseorang yang kamu maksud dapat diandalkan itu, aku kan..."
Aga menjawabnya dengan senyuman, "Aku manahanmu, karena kamu ingin menginap."

Aga lalu membawa Inda ke depan sebuah pintu kamar. Inda kembali bertanya cemas, "Ini kamar tamu buat aku nginap ya!"
Aga menjawabnya sambil memandangi tubuh Inda, "Ini kamarku, kamu akan tidur di sini."
Inda yang sadar dipandangi menutupi bagian dadanya dengan kedua tangan, "Kalau kita digerebek warga, aku akan ditelanjangi dan diarak. Jangan Aga!"
Aga membuka kamar dan mendorong Inda masuk.

Tiba-tiba, Aga dari luar menutup pintu dan mengunci Inda seorang diri di kamarnya.
Inda yang panik menggendor-gendor pintu, "Jangan sekap aku, Aga!"
Kemudian sesuatu masuk dari bawah pintu, Inda melihatnya dan ternyata itu kunci. Inda terperangah.
Aga kemudian bicara dari luar, "Tidak ada seorangpun yang ku izinkan masuk kamar bersamamu, bahkan diriku sendiri."
Inda cemas, "Terus kamu tidur di mana?"
Tidak ada jawaban dari Aga. Inda yang berpikir Aga sudah pergi lalu mencoba melihat isi kamar Aga.

Inda yang baru sadar, tercengang melihat isi kamar Aga yang berbeda dari kamar biasanya.

(Bersambung)

Posting Komentar