Menjelajah Area Kuburan (Part 6)

Menjelajah Area Kuburan (Part 6)

"Siapa?" teriakku dari kamar. Tidak ada sahutan mungkin suaraku tidak terdengar. Ku beranikan diri menuju ruang tamu. Aku mengintip dari balik jendela.

Itu orang tua Yena. Aku baru ingat tentang Yena yang menghilang. Pasti orang tuanya menyadari.

Aku membuka pintu berusaha menyembunyikan kecemasanku.
"Yena, dia tidak pulang dari sekolah. Kamu tahu dia di mana?" tanya ibu Yena.
"Dia mungkin lagi kerja kelompok. Biar saya jemput tante."
"Kami sangat berharap denganmu. Tolong ya." Balas ayah Yena."
"Iya, om." Ucapku sambil tersenyum maksa.

Setelah orang tua Yena pulang. Segeraku telpon Jaya. Tidak menunggu lama Jaya datang. Dengan menggunakan motor Jaya. Kami mulai mencari. Di atas motor kami bicara.
"Kita cari ke mana?" Tanya Jaya.
"Kamu ingat malam tadi, Yena mau pergi ke arah mana?
"Ke arah aku datang tadi. Gak ada Yena ku lihat."
"Di sana ada kuburan. Mungkin Yena ada di area kuburan"
Jaya melajukan motornya menuju kuburan. Sambil tertawa.
"Haha. Buat apa Yena ke sana?"
"Ih kamu gak tau. Akhir-akhir ini dia horor banget."

Meskipun Jaya tidak percaya, dia tetap turuti perkataanku. Sesampainya di muka gerbang kuburan. Kami turun dari motor. Sangat sunyi bahkan suara angin hingga hewan tidak terdengar. Kami masuk ke area kuburan. Cuma kami berdua yang ada di sana. Kuburan demi kuburan kami lewati. Beberapa pepohonan besar kami jumpai. Yena tidak terlihat.
Langit mulai gelap. Siang itu mulai seperti malam.
"Ok, Yena gak ada di sini. Mari kita pulang. Ini tugas polisi bukan kita." Ucapku putus asa, takut campur kesal.
Aku melangkah kembali menuju pintu ke luar karena area kuburan ini di kelilingi pagar dan cuma ada satu pintu.
Karena bergegas aku hampir beberapa kali mau jatuh. Saatku tahu tidak ada Jaya di sampingku. Aku menoleh ke belakang.
Jaya cuma berdiri diam tak bergerak.

(Bersambung)

Download Wallpaper