Akibat Yang Tidak Bisa Ditolak (Part 9)
Senin, Agustus 19, 2019
Tiga tahun berlalu kak Pad baru mengunjungiku di sel yang dingin ini.
"Kamu tahu, berapa banyak uang yang kakak habiskan untuk menemuimu di sini. Mereka takut aku sebagai keluargamu satu-satunya membawamu melarikan diri!"
Di sudut gelap sel aku menjawab, "Pasti tidak lebih banyak dari Dio berikan kepada pengurus penjara ini!"
"Buat apa Dio memberikan uang, dia bisa masuk ke sini begitu saja!" Balas kak Pad sambil memasukan makanan ke dalam selku.
Dengan merangkak, aku menuju ke arah kak Pad dan memakan makanan yang dia bawa untukku dengan rakus.
Kak Pad menatapku, aku tak peduli dan tetap melanjutkan makan.
"Kenapa wajahmu penuh luka?, kenapa tanganmu membiru?, Apa kakimu patah?"
Kak Pad melemparkan makananku,"Jawab pertanyaanku?"
Ku mengambil makanan yang berserakan di lantai dan memakannya seperti pengemis yang kelaparan!
"Akan kuhabisi mereka?" Mendengar itu aku segera memegang kaki kak Pad.
Kak Pad menjambak rambutku yang panjang, sehingga wajah buruk rupaku tampak dengan jelas, "Kau sudah dihukum seumur hidup. Jangan makan lagi biarkan tubuhmu mati "
"Aku ingin hidup!" Jawabku di depan wajah kak Pad yang terlihat meneteskan air mata.
Dia melepaskanku, "Meski hidup dengan siksaan!".
Aku kembali makan dengan bumbu air mata yang membasahi makananku membuat makanan di lantai ini semakin enak.
"Dio orang kaya itu berpikir kamu yang membunuh ayahnya karena itu dia membencimu, dengan menjadi penguasa dia bisa meperlakukanmu seperti ini. Sedangkan adiknya, Nio yang melihat kejadian saat itu, sekarang sudah kelas 1 SMA dan membenciku!"
Aku menatap kak Pad dan membalas bicaranya, "Sebaiknya kakak pergi, sebentar lagi Dio dan premannya akan mengunjungiku seperti biasanya untuk menyiksaku. Aku tidak ingin kakak celaka atau kehilangan pekerjaan jika dia tahu kakak di sini!"
Kak Pad pun pergi sambil berkata, "Pahammu sekarang diteruskan Nio, yang mengupload video penyiksaannya ke internet untuk efek jera penjahat. Meski belum cukup bukti aku akan melawannya. Ini akan menjadi pertempuran kita yang tiada akhir.!
(Selesai)
"Kamu tahu, berapa banyak uang yang kakak habiskan untuk menemuimu di sini. Mereka takut aku sebagai keluargamu satu-satunya membawamu melarikan diri!"
Di sudut gelap sel aku menjawab, "Pasti tidak lebih banyak dari Dio berikan kepada pengurus penjara ini!"
"Buat apa Dio memberikan uang, dia bisa masuk ke sini begitu saja!" Balas kak Pad sambil memasukan makanan ke dalam selku.
Dengan merangkak, aku menuju ke arah kak Pad dan memakan makanan yang dia bawa untukku dengan rakus.
Kak Pad menatapku, aku tak peduli dan tetap melanjutkan makan.
"Kenapa wajahmu penuh luka?, kenapa tanganmu membiru?, Apa kakimu patah?"
Kak Pad melemparkan makananku,"Jawab pertanyaanku?"
Ku mengambil makanan yang berserakan di lantai dan memakannya seperti pengemis yang kelaparan!
"Akan kuhabisi mereka?" Mendengar itu aku segera memegang kaki kak Pad.
Kak Pad menjambak rambutku yang panjang, sehingga wajah buruk rupaku tampak dengan jelas, "Kau sudah dihukum seumur hidup. Jangan makan lagi biarkan tubuhmu mati "
"Aku ingin hidup!" Jawabku di depan wajah kak Pad yang terlihat meneteskan air mata.
Dia melepaskanku, "Meski hidup dengan siksaan!".
Aku kembali makan dengan bumbu air mata yang membasahi makananku membuat makanan di lantai ini semakin enak.
"Dio orang kaya itu berpikir kamu yang membunuh ayahnya karena itu dia membencimu, dengan menjadi penguasa dia bisa meperlakukanmu seperti ini. Sedangkan adiknya, Nio yang melihat kejadian saat itu, sekarang sudah kelas 1 SMA dan membenciku!"
Aku menatap kak Pad dan membalas bicaranya, "Sebaiknya kakak pergi, sebentar lagi Dio dan premannya akan mengunjungiku seperti biasanya untuk menyiksaku. Aku tidak ingin kakak celaka atau kehilangan pekerjaan jika dia tahu kakak di sini!"
Kak Pad pun pergi sambil berkata, "Pahammu sekarang diteruskan Nio, yang mengupload video penyiksaannya ke internet untuk efek jera penjahat. Meski belum cukup bukti aku akan melawannya. Ini akan menjadi pertempuran kita yang tiada akhir.!
(Selesai)