Ucapan Bintangemon Tentang Kasus Baswedan Versi Teks
Sebelum melanjutkan membaca, agar anda paham, silahkan baca beritanya dulu.
Penyerang Novel Dituntut 1 Tahun Penjara, Dianggap Tak Sengaja Siram Kepala
Katanya gak sengaja, tapi kok bisa kena muka. Kan kita tinggal di Bumi, gravitasi pasti ke bawah. Nyiram badan gak mungkin meleset ke muka. Kecuali pak Novel Baswedan jalannya hand stand (jalan pakai tangan), bisa kamu protes, "pak hakim, saya niatnya nyiram badan, cuma gara-gara dia jalannya bertingkah jadi kena muka." Bisa, masuk akal.
Sekarang tinggal kita cek, yang tidak normal, jalannya pak Novel Baswedan atau jalan kasusnya.
Katanya buat kasih pelajaran. Begini Bos, lo kalau mau kasih pelajaran, pak novel baswedan jalan, kamu pepet, terus bisikin, "eh tau gak, kita punya grup yang gak ada elonya, jadi elo pergi."
Pasti dia berpikir tuh, "eh salahku apa ya." introspeksi pak Novel, pelajaran jatuhnya.
Air keras dari namanya kekerasan mana mungkin keairan.
Katanya tidak sengaja, tapi niat bangun subuh. Eh asal kamu tahu, waktu subuh itu waktu sholat yang godaan setannya paling kuat. Banyak yang kaga bangun tuh, gua, teman-teman gua, banyak yang kelewat. Ini ada bangun subuh bukan buat sholat subuh tapi buat nyiram air keras ke orang yang baru pulang sholat subuh dan gak jahat. Siapa yang diuntungin? Setan. Tuh kan benar kata gua, mending tidur aja, sekalinya melek, nyelakain orang kan lo. Merasa benar setan, gara-gara elo. Respek setan sama lo, ish mantap. (Setan salut sama elo, yang awalnya setan godain agar gak bangun subuh biar gak sholat subuh tapi malah bangun, setan sempat khwatir tapi ternyata buat jahatin orang, jadi setan tepuk tangan, karena pikirannya melebihi dari setan)
(Seandainya pun bergadang, bela-belain bergadang nahan ngantuk cuma buat siram air keras itu tetap dinamakan sengaja)
Lah lo kok ada tukang bakso. (Intel biasanya dikenal menyamar jadi tukang bakso bawa talkie -talkie sambil bilang kijang satu dan kijang dua)
Penyerang Novel Dituntut 1 Tahun Penjara, Dianggap Tak Sengaja Siram Kepala
Katanya gak sengaja, tapi kok bisa kena muka. Kan kita tinggal di Bumi, gravitasi pasti ke bawah. Nyiram badan gak mungkin meleset ke muka. Kecuali pak Novel Baswedan jalannya hand stand (jalan pakai tangan), bisa kamu protes, "pak hakim, saya niatnya nyiram badan, cuma gara-gara dia jalannya bertingkah jadi kena muka." Bisa, masuk akal.
Sekarang tinggal kita cek, yang tidak normal, jalannya pak Novel Baswedan atau jalan kasusnya.
Katanya buat kasih pelajaran. Begini Bos, lo kalau mau kasih pelajaran, pak novel baswedan jalan, kamu pepet, terus bisikin, "eh tau gak, kita punya grup yang gak ada elonya, jadi elo pergi."
Pasti dia berpikir tuh, "eh salahku apa ya." introspeksi pak Novel, pelajaran jatuhnya.
Air keras dari namanya kekerasan mana mungkin keairan.
Katanya tidak sengaja, tapi niat bangun subuh. Eh asal kamu tahu, waktu subuh itu waktu sholat yang godaan setannya paling kuat. Banyak yang kaga bangun tuh, gua, teman-teman gua, banyak yang kelewat. Ini ada bangun subuh bukan buat sholat subuh tapi buat nyiram air keras ke orang yang baru pulang sholat subuh dan gak jahat. Siapa yang diuntungin? Setan. Tuh kan benar kata gua, mending tidur aja, sekalinya melek, nyelakain orang kan lo. Merasa benar setan, gara-gara elo. Respek setan sama lo, ish mantap. (Setan salut sama elo, yang awalnya setan godain agar gak bangun subuh biar gak sholat subuh tapi malah bangun, setan sempat khwatir tapi ternyata buat jahatin orang, jadi setan tepuk tangan, karena pikirannya melebihi dari setan)
(Seandainya pun bergadang, bela-belain bergadang nahan ngantuk cuma buat siram air keras itu tetap dinamakan sengaja)
Lah lo kok ada tukang bakso. (Intel biasanya dikenal menyamar jadi tukang bakso bawa talkie -talkie sambil bilang kijang satu dan kijang dua)
Posting Komentar
Posting Komentar